Munarman menyoroti penangkapan Bambang Setiono yang mengaku akan meledakkan SPBU agar Rizieq Shihab dapat dibebaskan

Jakarta-wartategas.com Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman kembali angkat bicara soal penangkapan anggota FPI oleh detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri.

Kali ini, Munarman menyoroti penangkapan Bambang Setiono oleh Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi, Jawa Barat. Dalam video yang viral, Bambang mengaku akan meledakkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU agar Rizieq Shihab dapat dibebaskan.

“Mau membebaskan HRS pakai meledakkan SPBU? Goblok menurut saya,” kata Munarman, Rabu (7/4/2021).

Munarman menduga Bambang sengaja disusupkan ke FPI yang kini dilarang pemerintah itu. Tujuannya agar masyarakat membenarkan label teroris kepada ormas yang didirikan Rizieq Shihab tersebut.

“Dugaannya dia didorong-dorong oleh agen infiltrasi yang mau menyeret nama FPI dengan tujuan supaya FPI jadi organisasi teroris,” kata Munarman.

Sebelumnya viral video pengakuan Bambang Setiono. Dia mengaku menjadi simpatisan FPI sejak Desember 2020.

Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik itu Bambang merencanakan penyerangan sebuah SPBU menggunakan bom molotov berbahan black powder yang diperoleh dari rekannya bernama Zulaimi Agus.

“Aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas Habib Rizieq Shihab,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan pembuatan bahan peledak oleh Zulaimi Agus berdasarkan perintah Husein Hasny alias HH. Husein merupakan terduga teroris yang diciduk petugas di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Munarman menyebut rencana Bambang itu sebuah kebodohan. Menurut dia, jika ingin membebaskan Rizieq harus menggunakan pengacara. “Pakai ilmu hukum, bersidang di pengadilan, bukan dengan meledakkan SPBU,” ujar dia.

Sebelumnya, Munarman juga menuding ada operasi besar-besaran untuk memberi label teroris ke FPI. Kala itu, dia bersuara terkait penangkapan terduga teroris di Condet, Jakarta Timur.

(R.SeptyanDaru, Red)

0Shares

Pos terkait