DEKLARASI DAN PELANTIKAN DEKLARASI DAN PELANTIKAN PERKUMPULAN DOKTOR NIAS INDONESIA

Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) resmi dideklarasikan serta dilantik pengurusnya pada tanggal 12 September 2021, pukul 15.00 WIB yang dilakukan secara virtual menggunakan media zoom serta YouTube. Acara berjalan lancar dan meriah yang dipandu oleh Dr. Marinus Waruwu serta panitia lainnya. Ketua Panitia deklarasi dan pelantikan pengurus PDNI yaitu Dr. Dermawan Waruwu yang laporannya dibacakan oleh Dr. Sun Theo CL Nduru bahwa anggota PDNI yang tercatat sampai saat ini berjumlah 88 orang. Jumlah pengurus PDNI yang dilantik pada hari ini berjumlah 41 orang yang berdomisili di seluruh Indonesia serta berasal dari berbagai displin ilmu dan berbagai agama. Deklarasi ini dihadiri oleh Dewan Pembina, Kepala Daerah, anggota DPR RI, DPRD, Tokoh Masyarakat Nias, Rohaniawan, masyarakat Nias, dan beberapa tamu undangan lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tamu undangan dari luar masyarakt Nias yaitu Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., MMA., M.A. selaku Rektor Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali dan Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap asal Negara Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia yaitu Pendiri Museum Pusaka Nias. Deklarasi dibacakan oleh Dr. Talizaro Tafona’o yang dilanjutkan dengan pembacaan sejarah pembentukan PDNI oleh Dr. Liyus Waruwu. Dalam penyampaian sejarah ini terungkap bahwa PDNI memiliki kerinduan dan cita-cita untuk mengembangkan potensi Kepulauan Nias sesuai kompetensi dan keahlian para Doktor tersebut.

Pelantikan pengurus PDNI dilakukan oleh salah seorang Dewan Pembina yaitu Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar, M.S. Ketua umum PDNI terpilih pada Periode I (Pertama) Tahun 2021 – 2024 yaitu Dr. Dermawan Waruwu, M.Si. Dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Pembina yang dibacakan oleh Dr. Alpius Sarumaha tertulis nama-nama Badan Pengurus Harian, antara lain: Dr. Dermawan Waruwu, M.Si (Ketua Umum); Dr. Ir. Syukur Rahmat Gulo, M.Th (Wakil Ketua Umum I); Dr. Alpius Sarumaha, S.H., M.H (Wakil Ketua Umum II); Dr. Liyus Waruwu, M.Th (Sekretaris Umum); Dr. Suardin Gaurifa, M.Th (Wakil Sekretaris Umum I); Dr. Dian Rahmani Putri Zalogo, S.S., M.Hum (Wakil Sekretaris Umum II); Dr. Talizaro Tafona’o, M.Pd.K (Bendahara Umum); Dr. Dorkas Orienti Daeli, M.Th (Wakil Bendahara Umum I); dan Dr. Kasianus Telaumbanua, S.H., M.H (Wakil Bendahara Umum II). Selain itu, nama ketua-ketua departemen, antara lain: Dr. Sun Theo C.L. Ndruru, M.Si (Ketua Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian); Dr. Hadirat Manao, S.H., M.H (Ketua Departemen Sosial Budaya); Dr. Nimerodi Gulo, S.H., M.H (Ketua Departemen Hukum dan HAM); Dr. Marinus Waruwu, M.Pd (Ketua Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan); Dr. Diyurman Gea, S.Kom., M.M (Ketua Departemen Teknologi, dan Informasi); dan Dr. Taosige Wa’u, M.Si (Ketua Departemen Kewirausahaan).

Dr. Dermawan Waruwu dalam pidato pertamanya berjudul “BERGERAK SENYAP, PDNI JADI BERKAT” memiliki makna bahwa PDNI bukanlah organisasi yang bersifat eksklusif atau ajang kesombongan, melainkan PDNI menjadi wadah untuk melakukan karya nyata bagi pengembangan potensi Kepulauan Nias. PDNI terpanggil untuk melayani sesamanya melalui keahlian sesuai bidang keilmuan masing-masing. Visi organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat Kepulauan Nias yang berdaya saing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi ini dijabarkan dalam empat Misi utama yaitu Pertama, mendorong penyiapan seluruh potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Kepulauan Nias melalui penelitian dan pengabdian; kedua, berpartisipasi dalam percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); ketiga, menjalin kerja sama dengan pemerintah dan atau lembaga masyarakat untuk mencapai tujuan kemajuan daerah di Kepulauan Nias, keempat, mendorong revitalisasi adat istiadat di Kepulauan Nias.

Logo berbentuk spektrum ditampilkan pada saat pelantikan pengurus PDNI yang mencirikan generasi milenial, kreatif, dan inovatif. Logo ini memiliki arti yaitu warna hitam bermakna peradaban yang kuat; warna merah bermakna berani dan berjiwa pejuang; warna kuning bermakna kesejahteraan; tiga bintang bermakna telah mencapai puncak; tangan mengangkat topi toga bermakna sukacita dalam meraih cita-cita; sedangkan bendera berbentuk persegi panjang dengan warna dasar putih dan logo terletak di tengah yang mencerminkan ketulusan dan kemurnian hati dalam mengembangkan potensi Kepulauan Nias.

Dalam wadah ini, para Doktor diuji untuk memberikan kontribusi keilmuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Nias. PDNI tidak bertujuan untuk menjadi pesaing pemerintah daerah atau lembaga manapun, melainkan PDNI bertujuan untuk menjalin kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, dan berbagai instansi untuk bersama-sama memajukan Kepulauan Nias. PDNI terpanggil untuk melayani dalam rangka mengoptimalkan potensi SDA dan SDM di Kepulauan Nias. Menurut Dr. Dermawan bahwa PDNI telah merumuskan berbagai program kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang tercantum pada: Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian; Ketua Departemen Sosial Budaya; Departemen Hukum dan HAM; Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan; Departemen Teknologi, dan Informasi; dan Departemen Kewirausahaan. Tentu saja departemen-departemen ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan organisasi serta kebutuhan masyarakat Kepulauan Nias.

Peran pendidikan sangat penting dalam rangka memajukan SDA maupun SDM di kepulauan Nias. Oleh karenanya, PDNI akan berupaya untuk menemukan berbagai beasiswa pendidikan, di samping juga melaksanakan riset/penelitian serta pengabdian masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf pendidikan di Nias. Selain itu PDNI juga bergerak di berbagai sektor ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial-budaya, serta mendidik para pemuda untuk menumbuhkan jiwa kemandirian, wirausaha, serta mampu menciptakan lapangan kerja di tanah sendiri. Kehadiran PDNI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat Nias pada umumnya dan masyarakat Indonesia secara umum.

Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias (Forkada) yang sekaligus sebagai Bupati Nias Utara, Bapak Amizaro Waruwu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kondisi Kepulauan Nias yang secara umum masih sangat sederhana dan lapangan kerja yang terbatas. Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yakni pertama, Sumber Daya Manusia, dan yang kedua, yang sangat penting adalah kurangnya sumber dana untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. Presiden Jokowi mengakui keunggulan Kepulauan Nias saat berkunjung ke Nias yakni perikanan dan pariwisata. Oleh karenanya, diharapkan para Doktor dapat menyumbangkan kerja sama, gagasan, hasil karya penelitian untuk memajukan Kepulauan Nias. Masyarakat Nias bangga memiliki para Doktor yang tergabung dalam PDNI dengan keilmuan yang berbeda-beda. Kehadiran PDNI menjadi kekuatan yang dahsyat luar biasa bagi kemajuan Nias.
Mewakili Dewan Pembina PDNI yang sekaligus sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat, Prof. Dr. Fakhili Gulo, menyampaikan bahwa Perkumpulan Doktor Nias Indonesia diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi, secara khusus bagi masyarakat Nias, maupun masyarakat lainnya. Menjadi perkumpulan yang berbahagia dan membahagiakan. Marilah membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah, dengan menyatukan perspektif dengan diskusi dan komunikasi yang sangat baik dan instensif untuk bersama-sama memberikan kemajuan baik bagi diri sendiri, organisasi dan juga bagi pihak-pihak lain; bagi Kepulauan Nias dan bagi Indonesia. Antusias masyarakat Nias serta undangan dalam mengikuti pelantikan Pengurus PDNI cukup tinggi, sehingga Dr. Syukur Rahmat Gulo, mengucapkan terima kasih atas kehadirannya para undangan tersebut.

Mengakhiri pidatonya, Dr. Dermawan yang berdomisili di Kota Denpasar – Bali dan Dosen Universitas Dhyana Pura Bali mengatakan bahwa ingatlah selalu PDNI saat merindukan perubahan dan pengembangan Kepulauan Nias. Hal ini bertujuan agar Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah serta lembaga terkait lainnya dapat memberdayakan atau menjalin kerja sama dengan para Doktor yang tergabung dalam PDNI untuk membangun dan mengembangkan Kepulauan Nias.

PERKUMPULAN DOKTOR NIAS INDONESIA

Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) resmi dideklarasikan serta dilantik pengurusnya pada tanggal 12 September 2021, pukul 15.00 WIB yang dilakukan secara virtual menggunakan media zoom serta YouTube. Acara berjalan lancar dan meriah yang dipandu oleh Dr. Marinus Waruwu serta panitia lainnya. Ketua Panitia deklarasi dan pelantikan pengurus PDNI yaitu Dr. Dermawan Waruwu yang laporannya dibacakan oleh Dr. Sun Theo CL Nduru bahwa anggota PDNI yang tercatat sampai saat ini berjumlah 88 orang. Jumlah pengurus PDNI yang dilantik pada hari ini berjumlah 41 orang yang berdomisili di seluruh Indonesia serta berasal dari berbagai displin ilmu dan berbagai agama. Deklarasi ini dihadiri oleh Dewan Pembina, Kepala Daerah, anggota DPR RI, DPRD, Tokoh Masyarakat Nias, Rohaniawan, masyarakat Nias, dan beberapa tamu undangan lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tamu undangan dari luar masyarakt Nias yaitu Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., MMA., M.A. selaku Rektor Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali dan Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap asal Negara Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia yaitu Pendiri Museum Pusaka Nias. Deklarasi dibacakan oleh Dr. Talizaro Tafona’o yang dilanjutkan dengan pembacaan sejarah pembentukan PDNI oleh Dr. Liyus Waruwu. Dalam penyampaian sejarah ini terungkap bahwa PDNI memiliki kerinduan dan cita-cita untuk mengembangkan potensi Kepulauan Nias sesuai kompetensi dan keahlian para Doktor tersebut.

Pelantikan pengurus PDNI dilakukan oleh salah seorang Dewan Pembina yaitu Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar, M.S. Ketua umum PDNI terpilih pada Periode I (Pertama) Tahun 2021 – 2024 yaitu Dr. Dermawan Waruwu, M.Si. Dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Pembina yang dibacakan oleh Dr. Alpius Sarumaha tertulis nama-nama Badan Pengurus Harian, antara lain: Dr. Dermawan Waruwu, M.Si (Ketua Umum); Dr. Ir. Syukur Rahmat Gulo, M.Th (Wakil Ketua Umum I); Dr. Alpius Sarumaha, S.H., M.H (Wakil Ketua Umum II); Dr. Liyus Waruwu, M.Th (Sekretaris Umum); Dr. Suardin Gaurifa, M.Th (Wakil Sekretaris Umum I); Dr. Dian Rahmani Putri Zalogo, S.S., M.Hum (Wakil Sekretaris Umum II); Dr. Talizaro Tafona’o, M.Pd.K (Bendahara Umum); Dr. Dorkas Orienti Daeli, M.Th (Wakil Bendahara Umum I); dan Dr. Kasianus Telaumbanua, S.H., M.H (Wakil Bendahara Umum II). Selain itu, nama ketua-ketua departemen, antara lain: Dr. Sun Theo C.L. Ndruru, M.Si (Ketua Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian); Dr. Hadirat Manao, S.H., M.H (Ketua Departemen Sosial Budaya); Dr. Nimerodi Gulo, S.H., M.H (Ketua Departemen Hukum dan HAM); Dr. Marinus Waruwu, M.Pd (Ketua Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan); Dr. Diyurman Gea, S.Kom., M.M (Ketua Departemen Teknologi, dan Informasi); dan Dr. Taosige Wa’u, M.Si (Ketua Departemen Kewirausahaan).

Dr. Dermawan Waruwu dalam pidato pertamanya berjudul “BERGERAK SENYAP, PDNI JADI BERKAT” memiliki makna bahwa PDNI bukanlah organisasi yang bersifat eksklusif atau ajang kesombongan, melainkan PDNI menjadi wadah untuk melakukan karya nyata bagi pengembangan potensi Kepulauan Nias. PDNI terpanggil untuk melayani sesamanya melalui keahlian sesuai bidang keilmuan masing-masing. Visi organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat Kepulauan Nias yang berdaya saing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi ini dijabarkan dalam empat Misi utama yaitu Pertama, mendorong penyiapan seluruh potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Kepulauan Nias melalui penelitian dan pengabdian; kedua, berpartisipasi dalam percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); ketiga, menjalin kerja sama dengan pemerintah dan atau lembaga masyarakat untuk mencapai tujuan kemajuan daerah di Kepulauan Nias, keempat, mendorong revitalisasi adat istiadat di Kepulauan Nias.

Logo berbentuk spektrum ditampilkan pada saat pelantikan pengurus PDNI yang mencirikan generasi milenial, kreatif, dan inovatif. Logo ini memiliki arti yaitu warna hitam bermakna peradaban yang kuat; warna merah bermakna berani dan berjiwa pejuang; warna kuning bermakna kesejahteraan; tiga bintang bermakna telah mencapai puncak; tangan mengangkat topi toga bermakna sukacita dalam meraih cita-cita; sedangkan bendera berbentuk persegi panjang dengan warna dasar putih dan logo terletak di tengah yang mencerminkan ketulusan dan kemurnian hati dalam mengembangkan potensi Kepulauan Nias.

Dalam wadah ini, para Doktor diuji untuk memberikan kontribusi keilmuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Nias. PDNI tidak bertujuan untuk menjadi pesaing pemerintah daerah atau lembaga manapun, melainkan PDNI bertujuan untuk menjalin kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, dan berbagai instansi untuk bersama-sama memajukan Kepulauan Nias. PDNI terpanggil untuk melayani dalam rangka mengoptimalkan potensi SDA dan SDM di Kepulauan Nias. Menurut Dr. Dermawan bahwa PDNI telah merumuskan berbagai program kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang tercantum pada: Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian; Ketua Departemen Sosial Budaya; Departemen Hukum dan HAM; Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan; Departemen Teknologi, dan Informasi; dan Departemen Kewirausahaan. Tentu saja departemen-departemen ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan organisasi serta kebutuhan masyarakat Kepulauan Nias.

Peran pendidikan sangat penting dalam rangka memajukan SDA maupun SDM di kepulauan Nias. Oleh karenanya, PDNI akan berupaya untuk menemukan berbagai beasiswa pendidikan, di samping juga melaksanakan riset/penelitian serta pengabdian masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf pendidikan di Nias. Selain itu PDNI juga bergerak di berbagai sektor ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial-budaya, serta mendidik para pemuda untuk menumbuhkan jiwa kemandirian, wirausaha, serta mampu menciptakan lapangan kerja di tanah sendiri. Kehadiran PDNI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat Nias pada umumnya dan masyarakat Indonesia secara umum.

Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias (Forkada) yang sekaligus sebagai Bupati Nias Utara, Bapak Amizaro Waruwu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kondisi Kepulauan Nias yang secara umum masih sangat sederhana dan lapangan kerja yang terbatas. Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yakni pertama, Sumber Daya Manusia, dan yang kedua, yang sangat penting adalah kurangnya sumber dana untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. Presiden Jokowi mengakui keunggulan Kepulauan Nias saat berkunjung ke Nias yakni perikanan dan pariwisata. Oleh karenanya, diharapkan para Doktor dapat menyumbangkan kerja sama, gagasan, hasil karya penelitian untuk memajukan Kepulauan Nias. Masyarakat Nias bangga memiliki para Doktor yang tergabung dalam PDNI dengan keilmuan yang berbeda-beda. Kehadiran PDNI menjadi kekuatan yang dahsyat luar biasa bagi kemajuan Nias.
Mewakili Dewan Pembina PDNI yang sekaligus sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat, Prof. Dr. Fakhili Gulo, menyampaikan bahwa Perkumpulan Doktor Nias Indonesia diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi, secara khusus bagi masyarakat Nias, maupun masyarakat lainnya. Menjadi perkumpulan yang berbahagia dan membahagiakan. Marilah membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah, dengan menyatukan perspektif dengan diskusi dan komunikasi yang sangat baik dan instensif untuk bersama-sama memberikan kemajuan baik bagi diri sendiri, organisasi dan juga bagi pihak-pihak lain; bagi Kepulauan Nias dan bagi Indonesia. Antusias masyarakat Nias serta undangan dalam mengikuti pelantikan Pengurus PDNI cukup tinggi, sehingga Dr. Syukur Rahmat Gulo, mengucapkan terima kasih atas kehadirannya para undangan tersebut.

Mengakhiri pidatonya, Dr. Dermawan yang berdomisili di Kota Denpasar – Bali dan Dosen Universitas Dhyana Pura Bali mengatakan bahwa ingatlah selalu PDNI saat merindukan perubahan dan pengembangan Kepulauan Nias. Hal ini bertujuan agar Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah serta lembaga terkait lainnya dapat memberdayakan atau menjalin kerja sama dengan para Doktor yang tergabung dalam PDNI untuk membangun dan mengembangkan Kepulauan Nias.

0Shares

Pos terkait