BERBONDONG-BONDONG MENUJU LAHAN MASYARAKAT MINTA LAHANNYA DI KEMBALIKAN.

Asahan, wartategas.com.

Masyarakat desa Gotting Sidodadi kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Sumut Jum’at 22/10.2021 sekitar jam 09.00 WIB, turun ke dua lokasi yang berbeda namun berdekatan tepatnya di dusun IV Desa Gotting Sidodadi di dukung oleh OKP Pemuda Pancasila (PP) dari Ranting Huta Padang dan Ranting Desa Gotting Sidodadi serta dari Ormas PPMA ( Perkumpulan Persaudaraan Masyarakat Asahan) Kabupaten Asahan .


“masyarakat dengan membawa cangkul dan beberapa mobil pickup membawa bibit menuju lahan lalu menanam pohon kelapa sawit dan pohon pisang di lokasi yang diduga telah di kuasai oleh pengusaha yang bernama Aseng alias Adi Isnanto. warga keturunan China ini di duga kuat membeli dan mengurus surat legalitas tanah tersebut melalui aparat desa terkait.

Lalu Aseng menanami lahan yang di kuasainya dengan pohon sawit dan sebahagiannya lagi dengan menanam ubi. Sementara menurut keterangan dari Mangatas Sitorus bahwa dulu desa Gotting Sidodadi ini masih menjadi satu dengan desa Huta Padang kemudian mekar menjadilah Desa Gotting Sidodadi, dan sewaktu desa ini masih desa Hutapadang ayah saya lah kepala desanya selama lebih tiga puluh tahun, siapa orang lama yang tidak kenal dengan Alm ayah saya Israel Sitorus Alm ,nah ayah saya telah menghibahkan tanahnya di empat tempat pada tahun 1987, yakni yang sekarang di pergunakan untuk PAUD, kemudian untuk perumahan warga Gotting Sidodadi ini yang ketiga Tanah wakaf dan yang ke empat adalah di peruntukkan sebagai lapangan bola kaki dimana luas lahan yang di hibahkan ayah saya yang peruntukkannya untuk lapangan bola kaki ini luasnya sekitar enam Hektar yang kami tidak senang kenapa tanah hibah dari ayah saya yang untuk lapangan bola kaki tiba tiba di tanami sawit oleh si Aseng, ada apa ini katanya geram.

Mangatas Sitorus yang kebetulan menjabat sebagai ketua Ranting Pemuda Pancasila Desa Huta Padang ini dengan semangat berapi-api dan dengan tegas menambahkan , sampai kemanapun saya akan perjuangkan agar tanah hibah dari mendiang ayah saya kembali kepada masyarakat. Sugiono sebgai koordinator lapangan menerangkan bahwa saksi saksi hidup ketika Bapak Israel Sitorus Alm menghibahkan tanahnya masih ada dan mereka siap memberikan kesaksiannya terkait tentang tanah hibah tersebut. Dalam aksi ini Sugiono menjelaskan bahwa pihaknya telah mengundang Camat, Kepala Desa, pihak Polsek dan Babinsa dengan tujuan agar sudilah kiranya para aparat desa kecamatan dan pihak-pihak terkait memberikan penjelasan tentang masalah ini,namun yang tampak hadir dilapangan hanya dari TNI dalam hal ini Babinsa.

Kemudian warga menuju lokasi kedua yang tidak jauh dari tempat pertama tepatnya pas di depan balai desa Gotting Sidodadi sekitar tiga puluh Hektar, lahan yang telah di tanami ubi oleh Aseng ini , menurut saksi bahwa dulunya waktu kami kemari ini semua masih hutan. Lalu kami buka hutan dengan maksud untuk bercocok tanam menghidupi keluarga , namun baru berjalan kurang lebih dua tahun datanglah aparat yang di duga dari dinas kehutanan mengusir kami dan mengintimidasi kami agar kami meninggalkan lahan yang telah kami kerjakan ini. Karena kami merasa takut berurusan dengan hukum makanya lahan yang menjadi sumber penghidupan kami terpaksa kami tinggalkan. Namun yang menjadi pertanyaan kami kenapa baru berselang beberapa tahun kok tiba-tiba ada orang lain dalam hal ini si Aseng menanami lahan yang pernah kami usahai. Makanya saat ini kami ingin memperjuangkan milik kami agar dapat kembali kami usahai. Kata saksi bermarga Manurung tersebut.


Di samping posko yang telah di bangun oleh warga , sepanduk juga di bentangkan serta hari ini juga warga menanam lahan sengketa tersebut dengan pohon sawit dan pohon pisang. Sampai berita ini di terbitkan sebahagian warga masih bertahan di posko yang mereka dirikan di pinggiran lahan tersebut.( ZQ)

0Shares

Pos terkait